Ong Harry lahir pada 22 Desember 1958. Merupakan visual artis dan art director. Ia merupakan penggerak seni komunitas di kampung seni Nitiprayan. Karya karyanya dikenal dengan gaya lawasan atau retro.Walaupun pernah dilarang orangtuanya untuk terjun di dunia seni, tetapi ia akhirnya terjun dan berkarya di bidang itu. Bermodal rasa suka dan kemampuan yang terpendam pada dirinya ia berhasil mewujudkan impian-impiannya di dunia seni rupa. Dia datang ke Yogyakarta sekitar tahun 1979, setelah menamatkan sekolah menengah di Madiun. Dengan tekad yang bulat akhirnya ia melanjutkan sekolah di ISI pada Jurusan Seni Rupa. Karyanya kebanyakan berupa desain grafis.
Dia juga sering menjadi art director dalam produksi film di Indonesia. Film-film yang pernah ditanganinya sebagai art director antara lain “Tajuk” (bersama Slamet Raharjo dkk) , “Sri” (Marcelli Sumarno), “Daun di Atas Bantal” (1996-1997). Yang dibintangi oleh Christie Hakim dan disutradarai Garin Nugroho, film “Soegija” dibintangi Nirwan Dewanto, “Habibie dan Ainun”bersama Hanung Bramantyo.
Karya-karya desain grafisnya tidak hanya untuk dunia film saja namun juga untuk sampul buku para penulis, cerpenis, penyair, novelis. Salah satu yang cukup terkenal yaitu sampul buku “Gadis Pantai” karya satrawan Pramodya Ananta Toer. Baginya sampul buku bukanlah sekedar kemasan atau bungkus yang indah.
Dunia seni rupa buku juga merupakan kerja intelektual. Proses pendesainan sampul buku baginya serupa kerja antropologis. Ia menjelaskan bahwa kreatifitas desain buku dilihat dari interpretasi dan pengolahan estetis yang memiliki konsep. Harus ada reasoning, dasar dan alasan atau konsep jelas. Baginya dunia desain buku merupakan data mengekspresikan jiwa kesenian sekaligus mata pencaharian kehidupan. Karya lainnya diberi judul: ‘Senja’, ‘Bebek-bebek’ (1992), ‘Telinga’ (1996-1997), ‘Saya Waras Tapi Tidak Lumrah’ (200-2003), ‘Aku’ (2005), ‘Ruang Tamu’(2005).
Penghargaan yang dia peroleh: menyabet gelar sebagai The Best Art Director pada FFI 1998 untuk film ‘Daun di Atas Bantal’.